Registrasi Susulan

Selamat Datang di kampus UNY!
kampusnya insan bertaqwa, cendekia dan mandiri.

Terima kasih kepada teman-teman yang telah bersabar dalam registrasi tutorial beberapa waktu lalu, kepada teman-teman yang belum melakukan registrasi dan verifikasi dapat mengikuti registrasi susulan tanggal 11 - 12 Agustus 2012 langsung di kantor Tutorial PAI UNY yang bertempat di IEC Lantai 2.

Salam Mahasiswa Muslim Engineering!
Salam Mahasiswa Muslim Indonesia!

Rabu, 10 Agustus 2011

CATATAN AKHIR SEORANG TUTOR*

Entah apa yang ada dibenak mereka. Apakah mereka belum memiliki kemampuan atau belum memiliki kemauan. Tapi yang jelas, saya punya argumen yang bertentangan dengan mereka. Alhamdulillah, Allah telah menjadikan saya sebagai tutor. Pekerjaan yang mereka anggap sulit, tetapi saya anggap mudah. Memang Allah sudah menggaristakdirkan saya berada di entitas yang penuh beraneka ragam karakter. Menantang bukan…?
Ya, sikap “penantangan” saya memang harus disikapi dengan bijak pula. Jangan sampai terlalu memaksakan kehendak. Kapasitas adalah hal yang pertama yang harus diperhatikan. Tapi kemauanlah yang utama kita bentuk. Tentu saja, kita tidak menginginkan pembangunan istana diatas gurun pasir, akan tetapi kita juga tidak ingin panas gurun pasir menggerogoti kulit kita. Padahal kita bisa mendirikan bangunan dari gundukan pasir yang tidak membutuhkan pondasi sekalipun.
Saya berkeyakinan dimana ada kemauan pasti di situlah kemampuan kita berada. Karena kemampuan yang kita miliki belum tentu kita mau melakukannya. Kesuksesan dan kemenangan didapat ketika prilaku kita bertemu dengan kehendak Allah. Begitu pula sebaliknya. Demi Allah yang jiwaku berada didalanNya, tidaklah sia-sia pekerjaan ini. Allah akan membalasnya, karena sungguh Ia adalah Yang Maha Membalas. Setiap tetesan keringat kita pasti akan menemukan makna kemuliaannya.
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
(QS. At Taubah 111).
Alhamdulillah pula, Allah masih memberikan banyak amanah, pada hamba yang takut azab ini. Amanah yang banyak menjadikan saya dewasa, baik dalam berfikir maupun bersikap. Saya lebih menyukai orang yang berlalu-lalang depan ormawa, dari pada berdiam diri seribu bahasa, tanpa ada rasa tanpa ada sikap peka. Agaknya konsep agent of change “ternodai” oleh sikap pasif dari dari kaum intelektual sendiri. Tidak ada kata terlambat dalam kamus perbaikan, tidak ada ayat optimistis dalam Al-Qur’an.
Tutor bukan sebuah ancaman, apalagi halangan. Tutor adalah ladang da’wah bagi siapa saja yang bisa membacanya. Kapan lagi kita punya binaan seperti halnya Rasulullah? Kapan lagi kita bisa mengupgrade kapasitas, jika tidak melalui media-media atau peluang-peluang yang tepat? Belum saatnya kah kita membalas salam mereka? Belum saatnya kah kita menyambut uluran tangan mereka?
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
(QS. An Nisa 9).
Suka-duka jelas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tutorial. Dua tahun menjadi tutor cukup merefleksikan, bahwasannya pekerjaan ini adalah baik. Berbagai kesulitan tetap mewarnai kegiatan tutorial, terlebih agenda-agenda besar yang melibatkan banyak tenaga, pikiran, waktu, bahkan uang sekalipun. Tapi dedikasi kepada Allahlah yang menjadi tujuan akhirnya. Artinya, amalan ini hanya untuk Allah, tidak yang lain. Mengajak teman kepada Allah, menggapai ridhaNya dan meraih syurga yang dijanjikanNya. Ia mustahil menyalahi janjiNya.
Pengalaman membina akan menjadi amalan yang tak ternilai dalam hidup. Kewajiban ini akan tetap berlangsung hingga Ia menghendaki berhenti. Semoga apa yangkemudian dilakukan tutor dapat membuat satu petak rumah di syurga. Amin. Jangan menyerah! Da’wah memang pahit karena syurga itu manis. Da’wah ini kasar, karena syurga itu lembut. Orang yang cerdas adalah orang yang mengingat hari kemudian dan mempersiapkan bekalnya.

Penulis Hafes Al Asad; Tutor PTSP 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar